Sejarah Baru: Pep Guardiola Kalah 4 Kali Berturut-turut, Responsnya yang Menginspiras

JAKARTA, mediarilisnusantara.com – Pep Guardiola, pelatih Manchester City, baru saja mengalami momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam karirnya. Pada tanggal 10 November 2024, timnya kalah 1-2 dari Brighton & Hove Albion, menandai kekalahan keempat berturut-turut di semua kompetisi. Ini adalah pertama kalinya Guardiola merasakan kekalahan beruntun seperti ini, yang menjadi catatan kelam bagi klub yang sebelumnya mendominasi Liga Inggris.

Manchester City memulai pertandingan dengan baik, unggul lebih dulu melalui gol Erling Haaland pada menit ke-23. Namun, dominasi mereka tidak bertahan lama. Brighton berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-78 melalui Joao Pedro dan membalikkan keadaan dengan gol Matthew O’Riley lima menit kemudian. Kekalahan ini memperpanjang deretan hasil buruk City setelah sebelumnya kalah dari Tottenham Hotspur, Bournemouth, dan Sporting Lisbon.




Baca Juga: Mees Hilgers: Bintang Baru FC Twente Yang Siap Menembus Liga Top Eropa

Kekalahan beruntun ini bukan hanya menjadi rekor buruk bagi Guardiola, tetapi juga bagi Manchester City secara keseluruhan, karena ini adalah kali pertama mereka mengalami empat kekalahan berturut-turut sejak Agustus 2006. Situasi ini semakin diperburuk oleh sejumlah cedera yang dialami pemain kunci seperti Ruben Dias, John Stones, dan Jack Grealish, yang membuat Guardiola kesulitan dalam menyusun strategi.

Guardiola mengakui bahwa timnya harus segera bangkit. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, ia menyatakan, “Kami harus mencoba menang lagi. Empat kekalahan beruntun adalah situasi yang tidak bisa dibiarkan berlanjut.” Ia juga menyoroti bahwa mungkin sudah saatnya tim lain layak meraih gelar Liga Inggris setelah dominasi panjang City selama tujuh tahun terakhir.

Baca Juga: Persiapan Matang Arema FC: Instruksi Khusus Untuk Menghadapi Barito Putera

Media dan penggemar pun mulai mempertanyakan masa depan Guardiola di Manchester City. Namun, pelatih asal Spanyol itu tetap optimis dan percaya bahwa timnya akan kembali ke jalur kemenangan setelah jeda internasional. “Kami memiliki dua pekan untuk menata diri. Setelah itu, kami akan menghadapi laga-laga sulit melawan Tottenham Hotspur dan Liverpool,” tambahnya.



Kekalahan ini jelas memberikan dampak besar pada posisi Manchester City di klasemen Liga Inggris. Mereka kini tertinggal lima poin dari Liverpool yang berada di puncak setelah meraih kemenangan atas Aston Villa. Hal ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di liga musim ini dan tekanan yang harus dihadapi Guardiola dan timnya.

Timnas Indonesia Siap Tantang Jepang: Harapan Meraih Poin Di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dalam dunia sepak bola, momen seperti ini sering kali menjadi titik balik bagi sebuah tim. Guardiola dikenal sebagai pelatih yang mampu mengubah situasi sulit menjadi peluang untuk belajar dan berkembang. Dengan pengalaman dan kepemimpinannya, ada harapan bahwa Manchester City dapat segera bangkit dari keterpurukan ini.

Kedepannya, Guardiola berharap para pemain kunci yang cedera dapat segera pulih dan kembali berlatih dengan baik. Ia percaya bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, Manchester City dapat kembali bersaing untuk meraih gelar juara musim ini. Meskipun saat ini berada dalam situasi sulit, harapan untuk kebangkitan selalu ada dalam sepak bola.



(Tea)