WOLFSBURG, mediarilisnusantara.com – Volkswagen, raksasa otomotif asal Jerman, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 karyawan dan menutup tiga pabrik di Jerman. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tekanan kompetitif dari produsen mobil asal China dan meningkatnya biaya operasional.
Baca Juga: Kenaikan Gaji Satya Nadella: CEO Microsoft Raih Rp1,24 Triliun Di Tahun 2024
Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam sejarah perusahaan yang telah beroperasi selama 87 tahun. Volkswagen sebelumnya memiliki perjanjian jaminan kerja yang melindungi karyawan dari PHK, namun kini perjanjian tersebut telah dicabut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja dan serikat buruh.
Menurut analisis dari Jefferies Group, Volkswagen dapat menutup pabrik tanpa persetujuan dewan pengawas, yang menunjukkan adanya urgensi untuk merestrukturisasi perusahaan. Penutupan ini diperkirakan akan menciptakan provisi sebesar 4,4 miliar dolar AS pada kuartal keempat tahun ini.
Serikat pekerja IG Metall, yang mewakili karyawan Volkswagen, siap melawan keputusan ini. Pemimpin serikat, Daniela Cavallo, menegaskan bahwa mereka akan melakukan perlawanan terhadap PHK massal dan penutupan pabrik.
Baca Juga: Fakta Unik Mesin Pesawat Jet
Volkswagen menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan daya saing di pasar otomotif global, terutama dengan munculnya produsen kendaraan listrik baru. CEO Oliver Blume menyatakan bahwa kondisi ekonomi semakin sulit dan Jerman tertinggal dalam hal daya saing sebagai lokasi manufaktur.
Langkah-langkah penghematan yang diambil Volkswagen bertujuan untuk mencapai target pengurangan biaya sebesar 10 miliar euro. Namun, hasil keuangan terbaru menunjukkan penurunan laba yang memaksa perusahaan untuk mengambil tindakan lebih drastis.
Baca Juga: Sritex, Ikon Tekstil Indonesia Dinyatakan Pailit, Ribuan Pekerja Terancam PHK
Dengan sekitar 120.000 dari 200.000 karyawan Volkswagen berbasis di Jerman, dampak dari PHK ini akan terasa luas. Keputusan untuk menutup pabrik dan mengurangi tenaga kerja mencerminkan tantangan besar yang dihadapi industri otomotif Eropa secara keseluruhan.
Baca Juga: Sentimen Negatif Global Tekan IHSG: Potensi Penurunan Hari Ini
Situasi ini menciptakan ketidakpastian bagi ribuan pekerja dan industri otomotif di Jerman. Negosiasi antara manajemen Volkswagen dan serikat pekerja diperkirakan akan dimulai segera, dengan serikat pekerja menuntut kenaikan gaji dan perlindungan pekerjaan.
Sumber: iNews.id
(Tea)